FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB) Unismuh Makassar melaksanakan perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD). Acara pembukaan berlangsung di Balai Sidang Muktamar Unismuh, Rabu 17 November 2021. Selanjutnya, kegiatan perkaderan yang berlangsung selama 6 hari untuk tiap angkatan dilangsungkan di Pusdiklat Unismuh Bollangi.
Peserta DAD adalah mahasiswa FEB angkatan 2021 yang jumlahnya mencapai 700-an orang dan dibagi menjadi enam angkatan.
Acara ini dibuka Dekan FEB Unismuh, Dr Andi Jam’an, SE, M.Si dengan dihadiri para wakil dekan, ketua prodi dan sejumlah dosen FEB, Ketum IMM Fikom IMM, Edi Suyuti, Ketua Korkom IMM Unismuh Agus Ramadani dan undangan lainnya.
Tema kegiatan ini “Afirmasi Nilai Ideologi Gerakan Dalam Mengkonstruk Progresifitas Kader”. Acara ini dirangkaikan dengan dialog dengan menghadirkan pembicara, Prof H Ambo Asse Ketua PWM Sulsel yang juga Rektor Unismuh, Elly Oscar Ketua Pemuda Muhammadiyah PWM Sulsel yang juga Wakil Dekan III Fakultas Pendidilan Agama Islam.
Prof Ambo Asse baik dalam kapasitasnya sebagai Ketua PWM maupun Rektor Unismuh saat memberikan materi merasa bahagia dan bersyukur karena sudah bertatap muka dengan mahasiswa baru tahun ajaran 2021.
”Ternyata Pikom IMM Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Unismuh yang mempertemukan saya dengan mahasiswa baru yang juga calon kader IMM,” tandas Prof Ambo.
Karena mahasiswa baru ini berasal dari daerah yang berbeda-beda, maka masuk di Unismuh sudah menjadi mahasiswa Unismuh. Setelah itu lalu menjadi kader IMM dan menjadi kader Muhammadiyah yang beridentitas mahasiswa Unismuh Makassar.
Prof Ambo dihadapan mahasiswa mereview sedikit pengalamannya dalam ber-IMM hingga menjadi pemuda lalu jadi pengurus Muhammadiyah. Hal ini dicapai melalui proses pengkaderan yang panjang dimulai tahun 1979 hingga seperti sekarang ini.
Dikatakan Prof Ambo Asse masuk di Unismuh sudah menjadi satu yakni mahasiswa Unismuh. Tidak ada lagi identitas kedaerahan yang melekat, tapi hanya satu mahasiswa Unismuh. “Jangan lagi ada yang membawa identitas daerahnya masuk kampus,”tegas rektor.
Boleh jadi kata Prof Ambo ada yang masuk kuliah di Unismuh sebelumnya belum kenal Muhammadiyah. Mungkin ada yang menganggap Muhammadiyah itu membawa ajaran baru.
Tetapi menurut Prof Ambo Asse, Muhammadiyah didirikan berdasarkan Al-Quran dan Al-Sunnah, yang selalu mengajak kepada kebaikan, menyerukan kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada kemungkaran
Jadi Muhammadiyah adalah sebuah kelompok yamg kerjanya hanya mengajak kepada kebaikan dan tidak boleh berkomplik.
Mahasiswa Unismuh yang dianggap sebagai pelaku kebaikan diharapkan dapat menjaga kewibawaan kampus Unismuh, menjaga kewibawaan Muhammadiyah dan menjaga kewibawaan Islam. Selain itu Muhammadiyah juga tidak bermazhab, tapi mazhabnya adalah Alquran dan Assunnah
Rektor juga berharap kepada mahasiswa mendapatkan pengetahuan sebanyak banyaknya di FEB sehingga bisa menjadi kader pelopor, pelangsung dan juga menjadi penyempurna kemajuan Muhammadiyah kedepan.